Sigli, nalurinews -- Warga di Kecamatan Mane, Kabupaten Pidie, terus menghadapi tantangan akibat minimnya akses jaringan komunikasi.
Kekhawatiran meluas karena daerah ini telah lama menjadi salah satu daerah tertinggal di Aceh, bahkan sejak Indonesia merdeka.
Keuchiek Gampong Mane, Muhammad Jamil kepada wartawan, Jumat (17/11/2023) mengatakan, seluruh wilayah di Kecamatan Mane belum masih terkandala akses jaringan komunikasi dan internet.
Wilayah-wilayah itu meliputi Gampong Blang Dalam, Mane, Lutueng dan Gampong Turue Cut. Desa-desa tersebut terhubung dengan sejumlah dusun-dusun yang berjauhan.
"Selama ini, jika ada kejadian apa, misal orang sakit butuh ambukance, meninggal, kebakaran dan sebagainya di dusun, jadi harus sampaikan langsung," ujar Muhammad Jamil.
Tidak hanya soal kepentingan interaksi sosial terputus, ketiadaan akses jaringan komunikasi juga berdampak pada sektor pendidikan yang menggunakan jaringan internet untuk ujian akhir sekolah.
Kadang kala, terang Muhammad Jamil siswa terpaksa harus belajar diatas bukit atau harus menempuh perjalanan di ke kecamatan tetangga, seperti Tangse dan Geumpang.
Di Mane, sedikitnya terdapat beberapa Sekolah Dasar (SD), tiga Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Setengah Menengah Atas (SMA) sederajat.
"Semua sekolah itu tidak tersambung internet, jadi saat ujian berbasis komputer akhir tahun ajaran mereka harus ke Tangse atau Geumpang," timpa M Jamil.
Kondisi tersebut juga berdampak pada sektor ekonomi, sejumlah petani tidak bisa memantau pasar, sehingga sejumlah komuditi menumpuk dan kerap tidak terpasarkan saat harga tinggi.
Sementara jumlah penduduk yang mendiami wilayah Kecamatan Mane mencapai 10 ribu lebih.
"Kami disini seperti hidup di zaman sebelum merdeka, padahal 78 tahun sudah medeka," terangnya.[]