Sudah dua tahun berturut-turut pemerintah Kabupaten Pidie tidak lagi mengalokasikan anggaran untuk kelanjutan pembangunan gedung setengah jadi tersebut.
Bangunan di atas tanah minum PT Kereta Api Indonesia (KAI) tersebut terakhir dianggarkan pada tahun 2022 sebesar Rp 9,7 miliar untuk menancapkan kubah.
Hingga saat ini, sedikitnya Rp 121 miliar lebih anggaran daerah telah terkuras untuk merealisasi bangunan yang mulai dikerjakan tahun 2015 silam tersebut.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawawan Pemukiman (Disperkim) Kabupaten Pidie, Tantawi, Senin 22 Januari 2024 mengatakan, program pembangunan Masjid Islamic Center Al Falah merupakan proyek strategis daerah.
Sehingga, meski tidak diusulkan pihaknya, program tersebut sudah menjadi kewajiban dilanjutkan dan dituntaskan pemerintah.
"Itu program strategis daerah," ujar Tantawi.
Soal anggaran, hal itu menjadi kewenangan tim anggaran memerintah daerah (TAPD), terutama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Mengkin saja, sambung Tantawi kondisi keuangan yang pas-pasan, pemerintah menunda dulu kelanjutan pembangunan gedung masjid tersebut.
"Mungkin karena anggaran tidak cukup, jadi ditunda dulu, tapi sudah kewenangan TAPD," kata Tantawi.[]