Dewan Minta BPBD Pidie Dievaluasi Menyeluruh, Ini Penyebabnya

Kantor BPBD Kabupaten Pidie, dok BPBD.

Sigli, nalurinews.com
– Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie meminta pemerintah setempat melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pejabat dilingkungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Desakan itu diserukan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Pidie, Hisbullah , lantaran kinerja lembaga tersebut tidak kunjung menunjukkan kinerja yang memuaskan dalam beberapa tahun terakhir.

“Baru-baru ini, personil pemadam kebakaran absen saat beberapa rumah warga Tangse ludes dilahap si jago merah,” terang Hisbullah.

Ini bukan kali pertama kinerja buruk yang diperlihatkan lembaga penanganan tanggap bencana tersebut, BPBD juga gagal merealisasi kegiatan pada masa tanggap darurat awal tahun 2023 lalu.

Anggaran Balanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp 3 miliar lebih tidak digunakan hingga akhir tahun 2023, sehingga menjadi sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) pada tahun berjalan.

“Banyak fasilitas umum rusak akibat banjir awal 2023 dan ada miliaran uang BTT, tapi tidak digunakan, kan lucu,” timpanya.

Pihaknya bahkan menerima sejumlah keluhan dari personil pemadam kebakaran mengenai buruknya proses administrasi pada lembaga BPBD dan kerap berbelit, ditambah jarih petugas juga tergolong kecil.

Selama ini, untuk menjalankan tugas atau misi penyelamatan para personil hanya diberikan jerih Rp 1,2 juta satu bulan, plus jatah makan selama bertugas, dan uang insidentil yang tidak diketahui jumlah nominalnya.

“Setelah memadamkan api, bisanya mereka atau tim itu menerima uang Rp 40 ribu dan itu yang mereka sampaikan, kerena terlalu kecil,” sambungnya.

Hisbullah berharap Pj Bupati Pidie menambah armada pemadam yang ditempatkan di Kecamatan Tangse, karena kawasan tersebut terpaut dengan dua kecamatan lain dikawasan dataran tinggi.

“Karena kita kan jauh lokasinya, kami berharap armadanya ditambah dan personilnya stanby di Tangse, bila perlu warga Tangse untuk kemudahan,” timpa Hisbullah.[]