Mualem dan Sarjani Resmikan Rumah Pemenangan di Padang Tiji

Sigli, nelurinews.com – Bakal calon (bacalon) gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau sering disama Mualem dan Bacalon Bupat Pidie, Sarjani Abdullah meresmikan rumah pemenangan di Gampong Keude, Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie.

Selain dua bacalon pimpinan daerah yang diusung Partai Aceh (PA), pembukaan posko pemenangan tersebut juga dihadiri Kamaruddin alias Abu Razak, dan bacalon wakil bupati Pidie, Al Zaizi pada Sabtu, 27 Juli 2024.

Ketiga calon kepala dan wakil kepala daerah tersebut juga merima restu dari ulama karismatik Aceh, Tgk Haji Sofyan Mahdi atau sering sampa Abu Arongan diiringi kegiatan tepung tawar (peusijuek) di lokasi.

Ketua Tim Pemenangan Padang Tiji, Zulkifli alias Apa Don dalam pidatonya menyeru siap memenangkan Muzakir Manaf untuk Gubernur Aceh dan Sarjani Abdullah dan Al Zaizi untuk Bupati dan Wakil Bupati Pidie pada Pilkada 2024 mendatang.

Masyarakat Padang Tiji, sambung Apa Don sangat berharap bisa memilih dan memiliki pemimpin yang amanah, rendah hati dan mencintai masyarakatnya, dan tiga kriteria itu dimilik olah mantan panglima GAM tersebut.

“Kedatangan warga kesini hari ini, merupakan bentuk dukungan dan kerinduan terhadap sosok yang ideal memimpin Aceh dan Kabupaten Pidie,” ujar Apa Don.

Terpisah, Sarjani Abdullah mengaku tidak asing berada di tangah masyarakat Padang Tiji, apalagi pernah menjabat Bupati Pidie, periode 2012-2017 dulu bermasa M Iriawan.

Banyak program yang telah dikerjakan diwilayah sentral pertanian, perkebunan dan peternakan tersebut. Mulai dari membangun lebih banyak embung, bantuan peternakan dan sejumlah program lain.

“Pasar Padang Tiji kita revitaslisasi ditahun akhir kami menjabat, jadi tidak sempat kita resmikan, alhamdulillah saya sedang berada di rumah saya sendiri,” ujar Sarjani.

Di depan ratusan massa yang hadir di komplek posko pemenangan itu, Sarjani mengaku banyak program yang belum sempat dituntaskan setelah masa jabatan bupati berakhir, termasuk rencana membangun sekolah ilmu Al-Quran di Yayasan Darul Aitam Padang Tiji.

Wacara berdirinya lembaga pendidikan Al Quran tersebut padahal sudah beberapa kali dilakukan pembahasan bersama tokoh masyarakat Padang Tiji, sebelum resmi meninggalkan kursi pimpinan daerah.

“Padahal sudah ada pembahasan untuk membangun cabang Madrasah Ulumul Quran di Padang Tiji, tapi Allah belum berkehandak waktu itu, termasuk memadukan pendidikan agama dalam sekolah-sekolah di Pidie,” terang Sarjan.[]