Bereh, Pustaka Gampong Mee Tanoh Dilirik Perpusnas RI

Sigli, nalurinews.com -- Tekat Kurniawan, Keuchiek Gampong Mee Tanoh, Kecamatan Peukan Baro, Pidie membangun perpustakaan desa membuahkan hasil.

Mulai dari memanfaatkan gedung dan fasilitas publik lain di desa, kini lembaga 'Rampagoe' yang didirikannya bersama perangkat desa setempat sekitar 2021 itu mulai dilirik Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI.

Kurniawan menuturkan, perpustakaan 'Rampangoe' didirikan bertujuan sebagai tempat edukasi dan diskusi masyarakat desa. Juga sebagai wadah pendidikan generasi belia dalam mengasah kemampuan literasi.

"Tujuan saya mendirikan pustaka di desa yang paling utama untuk mencerdaskan anak-anak, menguji mental mereka supaya lebih siap menghadapi tantangan tekhnologi yang semakin canggih," terang Kurniawan.

Selama ini, lembaga Rampangoe mendapat dukungan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBdes), termasuk membangun gedung pustaka pada tahun anggaran 2024 ini.

Dalam setahun ini, pihaknya mulai dilirik perpusnas, mereka (perpusnas) memberikan sejumlah perangkat komputer dan rak-rak buku untuk pustaka kepada lemabaga rampangoe tersebut. 

"Tahun ini kita bangun gedung perpustakaan baru, kami juga terus memohon dukungan dari sejumlah pihak untuk keberlangsungan perpustakaan rampagoe," sambung Kurniawan.

Terpisah, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Pidie, Turno Junaidi menegaskan siap memfasilitasi dan mendukung penuh upaya desa membangun taman bacaan di setiap desa.

Sejauh ini, terang Turno terdapat 21 desa di Kabupaten Pidie mulai menjalankan program perpustakaan atau pendirian taman bacaan untuk anak dengan memanfaatkan gedung dan fasilitas umum seperti gedung PKK, meunasah dan tempat lain di desa.

"Harapan kami semoga semakin banyak gampong yang peduli sumber daya manusia sehingga tergerak melalui gerakan literasi, karena saat ini Indonesia sedang darurat literasi dan berbagai masalah lainnya yang kiranya salah satu intervensi melalui gerakan literasi," ujar Turno.[]