Perusahaan Migas Kembali Survei Lepas Pantai Pidie

Ilustrasi

Sigli, nalurinews.com
-- Perusahaan minyak dan gas (migas) akan kembali ‘mengukur’ jumlah kekayaan alam yang terkandung dalam perut bumi di kawasan lepas pantai Kabupaten Pidie.

Rencana itu disampaikan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh kepada pemerintah Kabupaten Pidie dan lembaga adat laot di daerah tersebut, Senin, 29 Juli 2024 lalu.

Dalam sosialisasi survei Seismik North Sumatra MC-2D lepas pantai utara Aceh di Oproom Kantor Bupati Pidie, Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, Dinas ESDM Aceh, Dian Budi Dharma mengatakan, terdapat empat kabupaten di Aceh yang terdampak survei seismik tersebut. Meliputi  Kabupaten Aceh Besar, Pidie, Kota Banda Aceh dan Kota Sabang.

Melalui survei ini, Dian berharap bisa didapatkan struktur geologi reservoar minyak dan gas bumi, sehingga minyak tersebut nanti akan menjadi modal bagi pemerintah daerah untuk pembangunan daerah dan peningkatan ekonomi masyarakat.

“Semoga survei seismik ini dapat berjalan lancar dan tanpa hambatan apapun, mohon dukungan dari segenap jajaran pemerintah Pidie dan masyarakat luas,” ujar Dian.

Terpisah, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pidie, Safrizal mengatakan, survei Seismik North Sumatra MC-2D di lepas pantai Pidie dilakukan oleh peusahaan PT TGS Geophsycal Nusantara.

Dalam proses survei, terang Safrizal nantinya pihak perusahaan akan mendatangkan kapal yang akan beroperasi dikawasan pantrai Kabupaten Pidie, sehingga diperlukan sosialisasi sejak dini.

“Survei mulai Agustus hingga Oktober 2024, nanti akan ada kapal mereka (perusahaan) yang melakukan survei di wilayah Pidie,” ujar Safrizal.

Ia menambahkan, dalam proses survei tersebut nantinya juga akan berimabas terhadap rumpon atau alat bantu pengumpul ikan dalam berbagai bentuk dan jenis pengikat yang berfungsi memikat ikan berkumpul milik nelayan.

Untuk itu, dalam sosialisasi dengan pihak ESDM dan perusahaan juga diikutsertakan para pemangku lembaga adat laot di Kabupaten Pidie, serta para nelayan setempat.

“Jika ada rumpon yang terdampak dari survei ini, tentu akan diganti rugi,” ujar Safrizal.

Seperti diketahui, kegiatan survei migas di laut Kabupaten Pidie bukanlah kali pertama dilakukan, sebelumnya Repsol juga pernah menjejaki isi bawah laut Kabupaten Pidie masuk dalam blok andaman III, belakangan angkat kaki.