Cerita mistis tentang 'rumah hantu' itu kian melekat, tatkala melihat sampah berserakan di bagian depan bangunan milik pemerintah daerah tersebut, ditambah cat bangunan yang didominsi kuning kecoklatan itu mulai memudar.
Sigli, nalurinews.com -- Penempakan bangunan minimalis di kawasan pasar Peukan Pidie, Kecamatan Pidie terus diselimuti semak belukar dan beberapa pohon di bagian depan tumbuh besar kian menyeramkan.
Cerita mistis tentang 'rumah hantu' itu kian melekat, tatkala melihat sampah berserakan di bagian depan bangunan milik pemerintah daerah tersebut, ditambah cat bangunan yang didominsi kuning kecoklatan itu mulai memudar.
"Ia (seram), entah sudah berapa tahun sudah tidak terurus," seru Jamaluddin, Minggu, 29 Desember 2024.
Informasi yang dihimpun media ini, pemerintah daerah telah merongoh kocek uang negara hingga Rp 1,2 miliar yang dialoksikan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk mendirikan bangunanan yang direncanakan sebagai rumah kemasan.
Sekitar tahun 2016-2017, bangunan itu didirikan di atas tanah bekas Kantor Camat Pidie, harapannya bisa menambah nilai dari produk yang diproduksi usaha mikro kecil menengah (UMKM) usai dipoles oleh rumah kemasan tersebut.
Pemerintah pun kembali menyuntik anggaran untuk mengisi rumah kemasan tahun 2019, sehingga sudah ada empat mesin di dalam rumah kemasan itu, antara lain mesin digital printing indoor, mesin cutting plotter, mesin cetak screen digital dan mesin sablon 8 in one, serta beberap unit komputer.
Dalam perjalanan, bangunan dan peralatan serharga ratusan juta terlantar. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindangkop) berdalih tidak cukup alat mengeperasikan rumah kemasan itu.
Kepala Disperindangkop-UMKM Kabupaten Pidie, Cut Afrianidar dikonfirmasi mengku tidak mengetahui pasti rumah kemasan tersebut akan dioperasikan.
Sebab, sambung Cut, pihaknya masih butuh suntikan anggaran lagi untuk belanja beberapa kebutuhan perlatan tambah rumah kemasan tersebut.
"Tidak ada peralatan kerja dan kami sudah buat proposal kepada kementerian untuk dibiayai peralatan kerja," ujar Cut Afrianidar, Senin, 30 Desember 2024.[]
Posting Komentar untuk "Anggaran Daerah Terkuras Rp 1,5 M Lebih, Hanya Jadi 'Rumah Hantu'"