Sigli, nelurinews.com -- Komisi VI DPR Kabupaten Pidie meminta manajemen Balan Umum Layanan Daerah (BLUD) RSU Tgk Chik Ditiro Sigli melalukan pembenahan menyeluruh terhadap pelayanan di rumah sakit plat merah tersebut.
Permintaan itu disampaikan Ketua Komisi VI, Abdullah Ali setelah dewan dari komisi IV menemukan sejumlah masalah klasik di rumah sakit tersebut saat disambangi beberapa waktu.
Dirinya bersama kawan-kawan dari komisi yang membidangi kesehatan, sambung Abdullah sempat meninjau proses pelayanan di poli klinik hingga pada pengambilan obat-obatan di lingkungan rumah sakit setempat.
"Proses di poli sudah mulai sistem online, cuma parangkatnya sepertinya belum memadai, sehingga antrian pasien kerap menumpuk," terang Abdullah Ali, Jumat, 16 Januari 2025.
Ia juga meminta manajemen terus memastikan ketersediaan obat-obatan untuk menunjang pelayanan terhadap pasien poliklinik. Kondisi tersebut perlu terus mendapat perhatian serius dari manajemen.
Terlebih untuk pasien poli, sehingga masyarakat (pasien) tidak harus berkunjung dua kali ke rumah sakit untuk pengambilan obat-obatan.
"Ketersediaan obat juga salah satu pelayanan yang perlu diperhatikan, sayang warga harus bolak balik," ujar Abdullah.
Terpisah, Direktur BLUD Tgk Chik Ditiro Sigli, drg Mohd Riza Faisal mengapresiasi masukan para wakil rakyat DPRK Pidie, terlebih setelah peluncuran digitalisasi pelayanan di rumah sakit kebanggaan masyarakat Pidie tersebut.
Sejak awal 2025, sambung Faisal, BLUD TCD -Tgk Chik Ditiro- sudah menerapkan digitalisasi pada rumah sakit, termasuk pelayanan pada poli klinik. Perangkat lunak tersebut terkoneksi langsung dengan BPJS Kesehatan dan kementerin komunikasi dan informasi (kominfo) pusat.
"Kita sudah pastikan jaringan internet untuk pengoperasian layanan digital memadai, cuma kadang sedikit loading, karena tehubung dengan beberapa akun itu dan biasanya tidak lama sudah lancar lagi," ujar Faisal.
Untuk ketersedian obat, Faisal memastikan ketersediaan obat di rumah sakit yang dikelolanya tersebut selalu tersedia. Hanya saja, sambung Faisal ada sedikit miskomunikasi dengan nama atu merek obat-obatan.
Hanya perlu penjelasan yang baik kepada pasien tentang obat-obatan pada resep dengan stok obat pada apotek, bahwa meski nama obat berbeda, namun kandugan zat di dalamnya sama.
"Alhamdulillah stok obat kita selalu aman, cuma sedikit miskomunikasi saja. Misal parasetamol, itu kan banyak mereknya, tapi setelah dijelaskan akhirnya pasien mengerti," terang Faisal.
Ia menambahkan, pihaknya terlus melakukan langkah terobosan untuk meningkatkan mutu peyalanan di rumah sakit umum daerah tersebut dan terus menjalin komunikasi dengn kementerian kesehatan RI untuk pemenuhan alat-alat kesehatan.
Menajemen juga terus melakukan pemenuhan tenaga profeional di rumah sakit, seperti keberadaan dokter bedah mulut, penambahan dokter bedah umum, dokter mata. Pihaknya juga bakal menambah dokter otopedi dan urologi seiring kebutuhan pasien terhadap pelayanan dokter spesialis.[]
Posting Komentar untuk "Dewan Minta RSUD TCD Sigli Berbenahi Pelayanan"