Produksi Teri Kering Mulai Berdenyut di Pidie

Samsyiah menjajakan teri kering yang didiproduksinya di pinggir jalan Sigli-Kembang Tanjong, Kabupaten Pidie.

Nalurinews.com
-- Sebagian masyarakat pesisir di Kabupaten Pidie mulai melirik memproduki teri kering untuk mendongrak perekonomian keluarga.

Ikan teri merupan ikan laut kecil yang populer di Indonesia, tidak terkecuali di perairan Aceh. Ikan ini termasuk dalam famili Engraulidae dan dikenal dengan ukuran tubuhnya yang kecil, biasanya tidak lebih dari 5 cm. 

Ikan teri memiliki rasa gurih dan bisa diolah dengan berbagai cara, seperti digoreng, direbus, atau diolah menjadi dengan sambal. 

Sejumlah daerah di Kabupaten Pidie mulai melirik dan bergelut dengan produksi teri kering, antara lain masyarakat di Gampong Sukon, Kecamatan Simpang  Tiga.

Hampir saban hari, nampan jaring dijejer di pinggi jalan Sigli-Kembang Tanjong. Teri basah yang diperoleh dari nelayan lokal dijemur di atas nampan itu untuk keringkan dengan mengandalkan sinar matahari.

Sesekali bau menyengat dari ikan segar yang diterpa terik matahari menusuk rongga hidung warga yang melintas.

Jenis teri kering yang diproduksi.

Samsyih (64) warga Gampong Sukon mengaku sudah beberapa tahun terkahir bergelut dengan produksi teri kering. Aktifitas yang dilakonini itu bahkan sudah banyak membantu menopang ekonomi keluarga.

Tidak hanya itu, Syamsyiah juga mampu mensekolahkan buah hatinya hingga ke perguruan tinggi dan sebagian kini telah menjadi abdi negara.

"Alhamdulillah sedikit membantu menambah pendapatan rumah tangga kami, anak bisa sekoh di pergurun tinggi," ujar Samsyiah.

Ia mulai bergelut dengan produksi teri kering sekitar enam atau tujuh tahun silam. Awalnya Syamsyiah mengaku hanya berupaya memberdayakan hasil tangkapan teri memlimpah saat ini dan harga jual yang anjlok.

Beberapa nelayan memilih menjumur teri tangkapannya. Bersama anggota keluarganya, ia pun menjumur teri-teri basah tersebut di bawah terik matahari di pinggir jalan Sigli-Kembang Tanjong.

"Jadi sore harinya saat ingin mengangkat teri yang sudah kering ada yang tanya, apa dijual ?, ya kami jual, eh keterusan hingga saat ini," sambung Samsyiah.

Harga teri kering segar yang diproduksi di Gampong Sukon relatif terjangkau. Apalagi teri yang diproduksi dilokasi tersebut tidak menggunakan garam alias hambar dan juga tidak menggunakan bahan pengawet.

Teri kering produksi Gampong Sukon, terang Samsyiah sering pasarkan disejumlah wilayah di Aceh, Aceh Tengah, Bireuen, Banda Aceh dan sejumlah wilayah lain.

"Jadi sudah ada agent yang ambil kesini untuk dipasarkan ke daerah lain, cuma kadang-kadang kosong juga karena tidak ada pasokan teri nelayan," ujarnya.[]


Posting Komentar untuk "Produksi Teri Kering Mulai Berdenyut di Pidie"